Minggu, 09 April 2017

MANFAAT MEMPELAJARI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM



Antara Sejarah dan Kebudayaan Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa, khususnya bagi kita generasi muda Islam saat ini. Betapa tidak, dengan memahami sejarah dengan baik dan benar, dosen maupun mahasiswa bisa bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan atau kesalahan mereka, dan juga bisa merefleksi diri untuk mwujudkan generasi Islam yang baik. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan ”Tidak ada masa depan tanpa adanya masa lalu”.

Rabu, 27 Februari 2013

Ciri-ciri Anak Soleh dan Solehah Kepada Orang Tua

Asalammualaikum Wr. Wb.

Ciri-ciri Anak Soleh dan Solehah Kepada Orang Tua - Galedeg.  Anak Soleh dan Soleha adalah dambaan bagi semua orang terutama buat orang tua. Anak Soleh dan Soleha tak sembarang anak sekarang bisa mempunyai sifat siafat seperti itu malah kebanyakan Zaman sekaran banyak sekali kasus -kasus tentang kedurhakaan Seorang anak kepada orang tua ataupun Sebaliknya. Jadi kita sebagai seorang muslim yang patut menjunjung tinggi dan menghormati kedua orang tua kita ... setidaknya janganlah mengecewakan mereka. Saya sendiripun sedang berlatih untuk itu setidaknya dapat 2 dari 12 Ciri-ciri Anak Soleh dan Solehah di bawah sini.
Ciri-ciri Anak Soleh dan Solehah
Berikut adalah Ciri-ciri Anak Soleh dan Solehah Kepada Orang Tua :


1. Anak Sholeh Itu Sangat Taat Kepada  ALLAH & Orang Tuannya.



2. Selalu Berdoa Untuknya.
3. Bicara Dengan Baik Tidak Menatapnya (QS 17:23-24).

4. Tidak Mengeluhkannya Kekurangaanya.

5. Tidak  Berhitung (Kebaikan/Harta).

6. Selalu Mudah Memaafkan Kesalahannya "Inggat ! Kesalahannya tidak menutupi jasa besarnya dalam hidup kita".

7. Sampai Berbeda Agama Sekalipun Tetap Berbhakti Padanya Tanpa Harus Mengikuti Agamanya (QS 31:15).

8. Merawatnya Diusia Senja,

9.  Kalau Ada Nasehat Untuk Orang Tuanya, Ia Sampaikan Dengan Pelan-pelan Lemah-lembut.

10. Kalau Ternyata Orang Tua Selalu Menyakiti, Ia Balas Dengan Sabar, Doa, Tetap Sayang, Baik sangka & Tawakkal.

11. Senang Memberi Hadiah Untuknya.

12. Selalu Membuatnya Senyum.

Mari mencoba Kawann!!!!
 

                                                        Wassalammm

Membina Rumah Tangga Yang Sakinah


Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang sakinah, karena memang sifat dasar manusia adalah senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa serta membahagiakan anggota badannya, sehingga berbagai cara dan usaha ditempuh untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.
Pembaca yang budiman, sesungguhnya sebuah kehidupan yang sakinah, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih sayang, tentu sangat berarti dan bernilai dalam sebuah rumah tangga. Betapa tidak, bagi seorang pria atau seorang wanita yang akan membangun sebuah rumah tangga melalui tali pernikahan, pasti berharap dan bercita-cita bisa membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah, ataupun bagi yang telah menjalani kehidupan berumah tangga senantiasa berupaya untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.

HAKEKAT KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG SAKINAH 

Pembaca yang budiman, telah disebutkan tadi bahwasanya setiap pribadi, terkhusus mereka yang telah berumah tangga, pasti dan sangat berkeinginan untuk merasakan kehidupan yang sakinah, sehingga kita menyaksikan berbagai macam cara dan usaha serta berbagai jenis metode ditempuh, yang mana semuanya itu dibangun diatas presepsi yang berbeda dalam mencapai tujuan kehidupan yang sakinah tadi. Maka nampak di pandangan kita sebagian orang ada yang berusaha mencari dan menumpuk harta kekayaan sebanyak-banyaknya, karena mereka menganggap bahwa dengan harta itulah akan diraih kehidupan yang sakinah. Ada pula yang senantiasa berupaya untuk menyehatkan dan memperindah tubuhnya, karena memang di benak mereka kehidupan yang sakinah itu terletak pada kesehatan fisik dan keindahan bentuk tubuh. Disana ada juga yang berpandangan bahwa kehidupan yang sakinah bisa diperoleh semata-mata pada makanan yang lezat dan beraneka ragam, tempat tinggal yang luas dan megah, serta pasangan hidup yang rupawan, sehingga mereka berupaya dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan itu semua. Akan tetapi, pembaca yang budiman, perlu kita ketahui dan pahami terlebih dahulu apa sebenarnya hakekat kehidupan yang sakinah dalam sebuah kehidupan rumah tangga.
Sesungguhnya hakekat kehidupan yang sakinah adalah suatu kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) dari Allah subhanahu wata’ala Pencipta alam semesta ini. Yakni sebuah kehidupan yang dirihdoi Allah, yang mana para pelakunya/orang yang menjalani kehidupan tersebut senantiasa berusaha dan mencari keridhoan Allah dan rasulNya, dengan cara melakukan setiap apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah dan rasulNya.
Maka kesimpulannya, bahwa hakekat sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah adalah terletak pada realisasi/penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala. Karena memang hakekat ketenangan jiwa (sakinah) itu adalah ketenangan yang terbimbing dengan agama dan datang dari sisi Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah (artinya):
“Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang yang beriman agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Al Fath: 4)

Pembaca yang budiman, demikianlah diantara beberapa hal yang bisa dijadikan tips untuk meraih dan membina rumah tangga yang sakinah. Wallahu a’lam. Semoga kajian ringkas ini dapat kita terapkan dalam hidup berkeluarga sehingga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiin, Ya Rabbal alamiin.

Ciri-ciri Wanita Sholehah, Calon Istri Idaman Lelaki

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Berikut adalah ciri-ciri dari  istri sholehah idaman lelaki
  • istri idaman adalah seorang muslimah yang baik.
  • Ia adalah seorang Wanita yang kokoh berpegang teguh atas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala
  • Ia adalah seorang Wanita yang selalu patuh dan taat kepada orang tua.
  • Ia adalah seorang Wanita yang ikhlas dalam menjaga dan menutupi auratnya.
  • Ia adalah seorang Wanita yang merendahkan suara dan santun jika bertutur kata.
  • Ia adalah seorang Wanita yang senantiasa menjaga kemuliaan akhlak (tingkah laku) dimanapun ia berada.
  • Ia adalah seorang Wanita yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding berada di luar untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
  • Ia adalah seorang Waita yang tidak suka berkumpul-kumpul untuk berghibah (memperbincangkan kejelekan orang lain).
  • Ia adalah seorang Wanita yang tidak suka bersolek berlebihan dan tidak suka bertabarruj (sengaja menampakkan kecantikan diri) yang pada akhirnya mengundang nafsu kaum Adam.
  • Dan istri idaman adalah seorang Wanita muslimah yangg lebih mengedepankan menuntut ilmu dibanding keinginan untuk sekedar mempunyai pacar.
Berbahagialah muslimah memiliki ciri-ciri istri idaman yang demikian.Karena merupakan sosok wanita muslimah yang Insyaallah akan mampu menjadi penyejuk dan pengayom dalam sebuah rumah tangga nanti.Kalaupun masih ada yang merasa jauh dari ciri-ciriistri idaman diatas,
.Semoga tulisan tentang ciri-ciri istri idaman lelaki ini Bermanfaat untuk kita semua terutama untuk para wanita yang mendekatkan diri  kepada Allaah Subhanahu Wa Ta’aala… Aamiin Ya Allaah

Pintu Jannah Yang Paling Tengah


Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat, Iyas meneteskan air mata tanpa meratap (niyahah), lalu beliau ditanya tentang sebab tangisannya, jawabnya,”Allah bukakan untukku dua pintu masuk jannah, sekarang, satu pintu telah ditutup.”
Begitulah, orangtua adalah pintu jannah, bahkan pintu yang paling tengah diantara pintu-pintu yang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Orangtua adalah pintu jannah yang paling tengah, terserah kamu, hendak kamu terlantarkan ia, atau kamu hendak menjaganya.” (HR Tirmidzi). Al-Qadhi berkata, ” Maksud pintu jannah yang paling tengah adalah pintu yang paling bagus dan paling tinggi. Dengan kata lain, sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam jannah dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan mentaati orangtua dan menjaganya.”
Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua, karena di depan kita ada pintu jannah yang lebar menganga. Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut. Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir.
Rata-rata manusia begitu antusias dan bersuka cita tatkala memandikan bayinya, mencebokinya dan merawatnya dengan wajah ceria. Berbeda halnya dengan sikapnya terhadap orangtuanya yang kembali menjadi seperti bayi. Rasa malas, bosan dan kadang kesal seringkali terungkap dalam kata dan perilaku. Mengapa? Mungkin karena ia hanya berorientasi kepada dunia, si bayi bisa diharapkan nantinya produktif, sedangkan orang yang tua renta, tak lagi diharapkan kontribusinya. Andai saja kita berorientasi akhirat, sungguh kita akan memperlakukan orangtua kita yang tua renta dengan baik, karena hasil yang kita panen lebih banyak dan lebih kekal.
Sungguh terlalu, orang yang mendapatkan orangtuanya berusia lanjut, tapi ia tidak masuk jannah, padahal kesempatan begitu mudah baginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh celaka… sungguh celaka… sungguh celaka..”, lalu dikatakan,”Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yakni orang yang mendapatkan salah satu orangtuanya, atau kedua orangtuanya berusia lanjut, namun ia tidak masuk jannah.” (HR Muslim)
Ia tidak masuk jannah karena tak berbakti, tidak mentaati perintahnya, tidak berusaha membuat senang hatinya, tidak meringankan kesusahannya, tidak menjaga kata-katanya, dan tidak merawatnya saat mereka tak lagi mampu hidup mandiri. Saatnya kita berkaca diri, sudahkah layak kita disebut sebagai anak berbakti?
(Abu Umar A)

Manusia Adalah Makhluk Paling Mulia,, Mengapa Demikian?

Hidup ini hanya sekali,mengapa dibuat susah?
Rasanya kalimat ini sering terlontar dari seseorang yang ingin selalu beroleh kesenangan dunia. Boleh saja asalkan kesenangan tsb tidak terlepas dari tuntunan Al-Quran & As-sunnah,sebagai pedoman hidup kita.
Janganlah slogan tsb digunakan untuk mencapai kesenangan hidup dengan menghalalkan segala cara. Jika itu yang terjadi.. justru akan membuat hidup kita susah,bukan hanya susah di dunia tapi juga susah di akherat. Contohnya yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, korupsi, sistem ‘amplop’..
Ok! uang mungkin digenggaman kita, tapi sadarlah bahwa uang haram yang mengalir pada tubuh seseorang tidak akan membawa ketentraman hidup, badan menjadi sarang penyakit,hati tidak tenang, banyak menuai permasalahan. Itu baru akibat dunia.. belum akibat kelak di akhirat..
Manusia itu ibarat teko,jika teko diisi air kopi yang warnanya hitam, tentu ketika dituang isi yang keluar juga hitam.. Tetapi jika teko diisi air putih yang bening, jika dituang tentunya air yang keluar juga akan bening..
Begitu pula manusia..
Ketika perilaku seseorang tampak begitu kasar,kurang sopan, perkataannya cenderung berdusta, suka memaki orang lain, boleh jadi itu karena lahir dari apa yang yang ada di otaknya dan berasal dari mana makanan yang menunjang tubuhnya.
Manusia dikarunia akal oleh Allah bukan untuk mensiasati yang salah jadi benar,yang haram jadi halal, namun Allah karuniakan akal pada manusia untuk memilih dan memilah mana yang bisa mendatangkan kemaslahatan dunia maupun akherat. Jika tidak ! tentunya manusia bulan makhluk Allah yang paling mulia, namun jadi setara dengan makhluk lain yang tidak memiliki akal.
Sesungguhnya apa yang bisa mengangkat manusia mulia disisi Allah?
Bukan harta bukan pula pangkat, namun Akhlak manusia itu sendiri, juga Ilmu yang diperoleh dan disebarkannya pada orang lain.
Tentang ilmu..Rasulullah saw bersabda,
“Tuntutlah ilmu,karena sesungguhnya ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa jalla dan mengajarkan kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah..”(HR.Ar-Rabii)
Tentang Akhlak..Rasul saw bersabda,
“Barangsiapa rendah hati pada saudaranya semuslim Allah akan mengangkat derajatnya,dan barangsiapa mengangkat dirinya Allah akan merendahkannya.” (HR.Thabrani)

Penyakit Hati itu Namanya "LATAH"

Latah, sering kali kita temui di lingkungan kita, baik dalam keluarga, teman sekolah, kantor, pasar atau bahkan dilayar televisi. penyakit hati satu ini bisa membawa keberuntungan, atau bahkan juga bisa membawa mala petaka.
membawa keberuntungan karena dengan aksen latah tersebut bisa membawa kita menjadi seorang artis terkenal, mudah dikenal dan menjadi akrab dengan lingkungan. membawa bencana karena aksen latah kita keluar tidak pada tempatnya. salah satu siaran tv di stop tayangannya karena kebiasaan latah yang tidak sopan. kita jadi sering menjadi bahan bercandaan teman atau lingkungan. tiba 2x dikagetin, di gebrak, dll supaya latah kita keluar, trus di ketawain, capek dech. gak enak kan?